Akhir-akhir ini, kasus meninggal saat sedang berolahraga semakin sering terjadi dan menimpa banyak kalangan mulai dari orang biasa hingga atlet profesional.
Kasus ini tentunya mengejutkan dikarenakan korbannya adalah orang yang aktif berolahraga rutin.
Kasus terbaru menimpa atlet taekwondo dari Balai Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga (BPPLOP) Jawa Tengah, Agil Tri Nugroho (16) pada 5 Maret 2025.
Atlet taekwondo muda ini meninggal dunia setelah menjalani latihan fisik keras saat sedang menjalani ibadah puasa.
Dikarenakan kondisi fisik yang tidak mendukung saat latihan, Agil mengalami kelelahan pingsan hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.
Kasus tragis ini saat ini sedang diinvestigasi oleh Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI).
Namun, diduga kuat Agil meninggal dunia karena adanya kondisi gangguan jantung yang tidak terdeteksi.
Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Serangan Jantung dan Gagal Jantung
Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang bisa meninggal saat sedang berolahraga.
Faktor pertama, orang tidak menyadari bahwa dirinya memiliki penyakit jantung sehingga pada saat berolahraga berat berisiko terkena serangan jantung.
Oleh karena itu, penderita penyakit jantung tidak disarankan melakukan olahraga berat seperti olahraga beregu (sepak bola, basket, voli) dan bela diri (karate, taekwondo, MMA).
Penderita penyakit jantung disarankan untuk melakukan olahraga ketahanan seperti berenang, jogging, dan bersepeda.
Faktor kedua, tubuh jarang beraktivitas dan tidak rutin berolahraga sehingga tidak mengenali kondisi fisik tubuhnya.
Jika semakin jarang bergerak dan berolahraga, maka akan semakin tinggi risiko terkena serangan jantung.
Faktor ketiga, tidak mengetahui adanya riwayat penyakit turunan dari keluarga, salah satunya adalah penyakit jantung.
Diketahui, anak yang memiliki orang tua pengidap penyakit jantung jauh lebih rentan terkena penyakit yang sama.
Sangat penting untuk mengetahui riwayat penyakit keturunan untuk meminimalisir penyakit yang diderita oleh anak cucu di masa mendatang.
Baca juga: Waspadai Gejala Serangan Jantung Senyap, Bom Waktu Berbahaya yang Harus Diwaspadai
Agar penyakit jantung dapat terdeteksi sejak dini, disarankan secara rutin melakukan medical check-up.
Bagi usia 30 tahunan, disarankan untuk melakukan MCU minimal dua tahun sekali secara rutin.
Sementara itu, untuk usia 40 tahun ke atas disarankan melakukan MCU rutin setiap setahun sekali.
Selain itu, masyarakat juga wajib untuk menguasai teknik pertolongan pertama untuk menyelamatkan korban serangan jantung.
Pasalnya, saat ini masyarakat masih banyak yang belum mengetahui cara memberikan pertolongan pertama pada korban serangan jantung.
Berikut ini adalah beberapa langkah pertolongan pertama bagi korban serangan jantung baik sadar maupun tidak sadar yang wajib diketahui:
Korban sadar
1. Usahakan diri dan korban tetap tenang dan aman.
2. Hubungi UGD rumah sakit terdekat atau ambulans darurat.
3. Saat menunggu tim medis datang, posisikan korban dalam keadaan duduk di lantai dan bersandar di dinding untuk menghindari kemungkinan pingsan.
4. Longgarkan ikat pinggang dan kancing pakaian korban untuk membantu melancarkan napas.
5. Jangan berikan makanan dan minuman.
6. Jika ada, konsumsi secara rutin obat yang diresepkan oleh dokter.
Korban tidak sadar
1. Hubungi UGD rumah sakit terdekat atau ambulans darurat.
2. Pastikan korban dalam keadaan aman dan baringkan di permukaan yang keras dan datar.
3. Berikan pijat jantung (CPR) dan bantuan napas hingga tim medis tiba.
4. Jika ada, gunakan alat kejut jantung otomatis (AED) untuk membuat jantung kembali berdetak.
Jika masyarakat sudah banyak mengetahui langkah-langkah ini, kemungkinan besar korban serangan jantung masih dapat terselamatkan.
Sumber foto: Freepik/master1305
Artikel ini telah ditinjau oleh
dr. Nurul Aprilia
dr. Umum RS Jantung dan Pembuluh Darah PARAMARTA
Kunjungi RS Jantung dan Pembuluh Darah PARAMARTA
Jl. Soekarno Hatta No. 581 Bandung 40275 Indonesia
KAMI MELAYANI PEMERIKSAAN DETEKSI DINI PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
Akses https://rsjpparamarta.com/layanan-medical-check-up.html untuk mendapatkan informasi paket pemeriksaan kesehatan sesuai dengan kebutuhan Anda
Atau download aplikasi MyParamarta di Google Store untuk berkonsultasi dengan Dokter