Hipertensi merupakan salah satu gangguan sistem peredaran darah (kardiovaskular) yang banyak diderita orang, khususnya golongan lanjut usia atau lansia.
Hasil riset National Heart, Lung, dan Blood Institute menunjukkan golongan lansia berisiko tinggi mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi hingga 90 persen pada masa tuanya.
Diketahui, tekanan darah akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya umur yang membuat risiko terkena hipertensi juga semakin tinggi.
Meski terus mengalami peningkatan, namun tekanan darah lansia tidak menentu sehingga penyebab hipertensi pada mereka masih diperdebatkan para ahli.
Meski penyebabnya masih diperdebatkan, namun para ahli meyakini bahwa pertambahan usia berkontribusi menyebabkan pengerasan pembuluh darah.
Kondisi ini menyebabkan kelenturan pembuluh arteri besar dan aorta menjadi berkurang sehingga para lansia berisiko besar terkena hipertensi.
Baca juga: Sering Cepat Kelelahan, Hati-hati Penyakit Katup Jantung
Ini berkaitan dengan perubahan pada enzim plasma renin di dalam tubuh sehingga mengalami retensi cairan dan tubuh tidak dapat membuang garam dengan baik.
Kondisi hipertensi pada lansia biasanya jarang menimbulkan gejala, tapi jika tidak diobati baru akan muncul saat tekanan darah tinggi sudah parah.
Berikut ini merupakan beberapa gejala hipertensi pada lansia yang wajib diwaspadai oleh para ibu dan para bapak:
Bila tidak segera ditangani, hipertensi akan meningkatkan risiko terkena stroke pada lansia di kemudian hari.
Kondisi ini juga dapat menimbulkan komplikasi hipertensi lainnya seperti serangan jantung, gagal jantung, kerusakan ginjal, dan masalah kesehatan kronis lainnya.
Selain itu, tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan kemampuan berpikir dan mengingat lansia berkurang atau dikenal dengan istilah demensia.
Kondisi hipertensi juga dapat berubah semakin parah jika mengkonsumsi obat penurun tekanan darah tinggi secara sembarangan tanpa resep dokter.
Pada umumnya, resep obat hipertensi yang diberikan dokter bekerja untuk menurunkan tekanan darah tinggi secara perlahan.
Baca juga: Berakibat Fatal Jika Tak Diobati, Kenali Gejala Aritmia Pada Anak
Pasalnya, bila tekanan darah menurun drastis secara mendadak malah akan menyebabkan lansia pusing hingga pingsan dan terjatuh.
Ini juga menimbulkan risiko patah tulang dan cedera serius dikarenakan tulang lansia sudah mengalami pengeroposan dan penipisan.
Oleh karena itu, para ibu dan bapak wajib untuk mengontrol tekanan darah agar tidak terkena hipertensi di hari tua nanti.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk dapat mencegah hipertensi di hari tua adalah olahraga teratur, istirahat cukup, serta tidak merokok dan konsumsi minuman keras.
Kemudian para ibu dan para bapak juga disarankan untuk menjaga berat badan ideal, mengelola stres, menjalani pola hidup sehat, serta rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.
Para ibu dan para bapak dapat melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memantau kondisi sistem peredaran darah Anda di RS Jantung dan Pembuluh Darah Paramarta.
RS Jantung dan Pembuluh Darah Paramarta melayani pemeriksaan tekanan darah, elektrokardiogram (EKG), ekokardiogram, serta pemeriksaan kolesterol.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah berpengalaman dan terpercaya di RS Jantung dan Pembuluh Darah Paramarta.***
Sumber foto: Freepik/stockking
Artikel ini telah ditinjau oleh
dr. Glen Glady Prakasa
dr. Umum RS Jantung dan Pembuluh Darah PARAMARTA
Kunjungi RS Jantung dan Pembuluh Darah PARAMARTA
Jl. Soekarno Hatta No. 581 Bandung 40275 Indonesia
KAMI MELAYANI PEMERIKSAAN DETEKSI DINI PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
Akses https://rsjpparamarta.com/layanan-medical-check-up.html untuk mendapatkan informasi paket pemeriksaan kesehatan sesuai dengan kebutuhan Anda.
Atau download aplikasi MyParamarta di Google Store untuk berkonsultasi dengan Dokter