Hubungan Tidur dan Tekanan Darah
09 Mei 2023
BLOG
-
Apakah hubungan tidur dan tekanan darah?
- Tidur yang cukup membantu akan membantu menjaga pikiran dan tubuh tetap sehat, dan juga penting untuk tekanan darah.
-
Apakah tekanan darah berubah saat tidur?
- Saat tidur, tekanan darah umumnya lebih rendah daripada saat bangun. Hal ini merupakan fisiologi normal dan dikenal dengan istilah nocturnal dipping. Penurunan tekanan darah sistolik (angka atas) dan diastolik (angka bawah) bisa sampai 20% lebih rendah dari pengukuran tekanan darah di siang hari. Orang yang tanpa penurunan tekanan darah saat tidur terbukti berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke.
-
Bagaimana kondisi kurang tidur mempengaruhi Kesehatan?
- Tidak dapat dipungkiri bahwa tidur yang buruk di malam hari dapat memengaruhi suasana hati dan konsentrasi keesokan harinya, tetapi itu tidak akan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Namun, kondisi kurang tidur yang berlangsung secara konsisten dapat memiliki dampak yang lebih besar. Dalam jangka panjang cenderung menyebabkan berat badan berlebih atau obesitas berkembang menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung.
-
Bagaimana kurang tidur mempengaruhi tekanan darah?
- Banyak penelitian menunjukkan orang dengan gangguan tidur lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi. Tidur kurang dari lima jam semalam, insomnia dan tidur yang terganggu (interrupted sleep) semuanya berkaitan dengan peningkatan tekanan darah. Efek ini ditemukan lebih kuat pada perempuan dibandingkan laki-laki, dan pada masa paruh baya.
- Bagaimana kerja shift dapat memengaruhi tekanan darah? Kerja shift bisa sangat mengganggu pola tidur dan berapa banyak tidur yang didapatkan. Ada penelitian yang menghubungkan kerja shift dengan masalah kesehatan termasuk berat badan berlebih, kolesterol tinggi dan diabetes, dan semua hal tersebut bisa meningkatkan tekanan darah.
-
Apa itu Obstructive Sleep Apnea?
- Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah suatu kondisi yang mengganggu tidur karena menyebabkan kesulitan bernapas. Dengan OSA, dinding tenggorokan menjadi rileks saat tidur dan menghalangi saluran napas sehingga pasien tidak dapat bernapas dalam beberapa saat. Kurangnya oksigen akan membangunkan pasien atau membuat tidur mereka tidak dalam (lebih ringan/lighter sleep) sehingga saluran udara bisa terbuka dan pernapasan bisa kembali normal. Episode ini dapat terjadi sepanjang malam dan memengaruhi tidur. Orang dengan OSA lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi, dimana diperkirakan setengah dari orang dengan OSA memiliki tekanan darah tinggi. Ini juga berarti bahwa mereka yang menderita OSA akan lebih mungkin menderita diabetes tipe 2, fibrilasi atrial (gangguan irama jantung), stroke, atau serangan jantung.
-
Apa penyebab OSA?
- OSA paling banyak terjadi pada orang dengan berat badan yang sangat berlebih karena kondisi ini dapat menyebabkan ketegangan pada otot tenggorokan. Ini lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan, dan cenderung mengenai orang berusia di atas 40 tahun. Gaya hidup, obat-obatan, dan faktor genetik juga memiliki peranan dalam terjadinya OSA.
-
Bagaimana cara mengatasi OSA?
- Tanda dan gejala OSA dapat berupa mendengkur dan sesak napas, serta kesulitan bernapas dan terengah-engah. Sebagian besar gejala OSA dilaporkan oleh pasangan pasien. Konsultasi dengan dokter jika Anda mungkin menderita OSA. Menurunkan berat badan, berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol semuanya dapat mengurangi risiko terkena OSA.
-
Bagaimana agar bisa cukup tidur?
- Kebanyakan orang membutuhkan tidur sekitar delapan jam setiap malam, namun tidak sama untuk setiap orang. Kurang tidur dapat disebabkan oleh masalah seperti sleep apnea, tetapi biasanya disebabkan kebiasaan dan rutinitas tidur yang tidak tepat. Ada banyak hal yang dapat membantu untuk mendapatkan tidur yang cukup, misalnya, mencari tahu berapa banyak tidur yang dibutuhkan seseorang dan berolahraga secara rutin serta menaatinya. Usaha untuk membuat tubuh rileks sebelum tidur juga dapat membantu, misalnya dengan mandi air hangat atau menuliskan apa pun yang ada di pikiran pasien sehingga mereka dapat menghadapinya keesokan harinya.
Sumber : Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia. 2023. Panduan Promotif dan Preventif Hipertensi 2023. Jakarta.
Artikel ini ditinjau oleh
dr. Glen Glady Prakasa
Dokter RSJP Paramarta
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah PARAMARTA
Kunjungi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah PARAMARTA
Jl. Soekarno Hatta No. 581 Bandung 40275 Indonesia
KAMI MELAYANI PEMERIKSAAN DETEKSI DINI PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
Akses https://rsjpparamarta.com/layanan-medical-check-up.html untuk mendapatkan informasi paket pemeriksaan kesehatan sesuai dengan kebutuhan Anda.
Atau Download Aplikasi MyParamarta di Google store untuk berkonsultasi dengan Dokter