Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia dan ditakuti oleh banyak orang.
Penyakit stroke tercatat berada pada urutan pertama penyebab kematian di Indonesia dan nomor dua di seluruh dunia.
Seseorang dapat terkena stroke diakibatkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.
Kondisi ini menyebabkan pasokan darah ke otak menjadi terganggu yang nantinya dapat berkembang menjadi penyakit stroke.
Bila tak segera mendapatkan penanganan, maka dapat menyebabkan kematian sel-sel otak, kecacatan otak, bahkan kehilangan nyawa jika stroke tingkat parah.
Baca juga: Usia Muda Mulai Banyak Terserang Stroke, Hal Ini Jadi Pemicunya
Meski terlihat mengerikan, namun stroke tetap dapat bisa disembuhkan hingga total jika mendapatkan penanganan cepat dan tepat setelah munculnya gejala awal.
Tentunya, perlu kesabaran dan semangat juang tinggi untuk dapat segera sembuh dari stroke.
Diketahui, golden period untuk penanganan stroke adalah 4,5 jam setelah gejala awal dirasakan.
Sementara itu, jika kasus stroke penyumbatan yang kurang dari 4,5 jam dan memenuhi kriteria tertentu, bisa diberikan obat trombolisis untuk membuka sumbatan yang terjadi.
Ini adalah salah satu kunci utama dalam penanganan stroke agar bisa kembali pulih seperti semula.
Selain itu, penderita stroke juga membutuhkan beberapa jenis terapi dalam proses penyembuhan.
Beberapa terapi pemulihan bagi penderita stroke diantaranya terapi memori, terapi gerakan, hingga terapi bicara.
Tak hanya terapi, faktor psikologis juga ternyata memiliki pengaruh cukup besar dalam proses penyembuhan.
Penderita stroke harus memiliki komitmen dan keinginan yang besar dalam proses pemulihan agar cepat sembuh seperti semula.
Terakhir, dukungan dari keluarga dan orang terdekat juga merupakan hal penting lainnya yang dapat berkontribusi untuk kesembuhan penderita stroke
Untuk mencegah munculnya risiko stroke, Anda dapat menjalani pola hidup sehat seperti olahraga teratur, berhenti merokok dan minum alkohol, serta istirahat cukup.
Langkah lainnya adalah menjaga berat badan tetap ideal, mengelola diabetes, menjaga tekanan darah tetap ideal, konsumsi makanan sehat, serta mengelola stres.
Baca juga: Hati-hati Terserang Stroke di Usia Muda! Kenali Penyebab dan Pencegahannya
Anda juga dapat melakukan metode pengobatan terbaru bernama Cerebral Digital Subtraction Angiography (DSA) yang dapat dilakukan di RS Jantung dan Pembuluh Darah Paramarta
DSA merupakan tindakan minimal invasive menggunakan kateter/selang kecil yang dimasukkan melalui pembuluh darah arteri di pangkal paha menuju ke pembuluh darah otak.
Tindakan DSA ini dilakukan untuk menilai adanya masalah dalam aliran darah di otak yang dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan.
Beberapa penyakit yang dapat melakukan DSA diantaranya adalah stroke, sakit kepala, vertigo, gangguan penglihatan, perdarahan juga tumor, dan kelainan vaskular.
Tindakan DSA di RS Jantung dan Pembuluh Darah Paramarta dilakukan oleh tim medis berpengalaman serta memiliki sertifikasi kompetensi Radiologi Intervensi Vaskular.
Segera konsultasikan dengan dokter spesialis neurologi (saraf) di RS Jantung dan Pembuluh Darah Paramarta jika merasakan gejala stroke.***
Sumber foto: Freepik/jcomp
Artikel ini telah ditinjau oleh
dr. Glen Glady Prakasa
dr. Umum RS Jantung dan Pembuluh Darah PARAMARTA
Kunjungi RS Jantung dan Pembuluh Darah PARAMARTA
Jl. Soekarno Hatta No. 581 Bandung 40275 Indonesia
KAMI MELAYANI PEMERIKSAAN DETEKSI DINI PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
Akses https://rsjpparamarta.com/layanan-medical-check-up.html untuk mendapatkan informasi paket pemeriksaan kesehatan sesuai dengan kebutuhan Anda.
Atau download aplikasi MyParamarta di Google Store untuk berkonsultasi dengan Dokter