Angina pectoris atau lebih populer disebut angin duduk merupakan salah satu kondisi medis yang cukup banyak diderita masyarakat.
Selama ini, angin duduk dianggap penyakit yang sama dengan serangan jantung karena penderitanya sama-sama merasakan nyeri dada.
Tetapi, ternyata angin duduk dan serangan jantung merupakan dua kondisi yang berbeda satu sama lain.
Angin duduk merupakan salah satu kondisi medis berupa nyeri dada terasa tertekan dan dapat menjalar hingga bagian tubuh lain.
Gejala yang dirasakan penderita angin duduk adalah sesak napas, pusing, mual, berkeringat, dan pingsan.
Kondisi ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan oksigen ke otot jantung akibat penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah arteri jantung
Baca juga: Bikin Bingung Karena Banyak Kemiripan, Ini Cara Bedakan Gejala Serangan Jantung dan GERD
Seseorang dapat terkena angin duduk secara mendadak dan dapat menyerang siapa saja tanpa terkecuali.
Saat sedang tertidur, otot jantung masih bisa mengatasi aliran darah yang berkurang tanpa menyebabkan gejalanya.
Tetapi, saat kebutuhan oksigen bertambah, maka gejala angin duduk bisa terjadi kepada siapa saja.
Faktor penyebab angin duduk dibagi menjadi dua, yaitu faktor yang tidak dapat dimodifikasi serta yang dapat dimodifikasi
Contoh faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah usia, jenis kelamin, dan faktor genetik.
Sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah diabetes melitus, hipertensi, merokok, obesitas, kadar kolesterol yang tinggi dalam darah, maupun stres.
Sementara jika dilihat dari gejala klinisnya, terdiri diri dari angin duduk stabil dan angin duduk tidak stabil.
Angin duduk stabil muncul saat aktivitas tetapi kemudian mereda atau hilang jika Anda beristirahat atau minum obat
Sementara angin duduk tidak stabil muncul jika nyeri dada tidak hilang walaupun sudah beristirahat dan minum obat, atau gejala sudah timbul bahkan sejak sedang beristirahat.
Anda harus segera mendapatkan penanganan lebih lanjut dan tepat jika mengalami gejala angin duduk tidak stabil.
Sebelum terlambat, Anda dapat melakukan beberapa langkah pencegahan untuk terhindar dari angin duduk.
Beberapa langkah tersebut diantaranya menjaga pola makan, olahraga teratur, menjaga berat badan ideal, berhenti merokok, mengelola stres, serta kurangi konsumsi alkohol.
Baca juga: Stop Menonton TV Terlalu Lama! Bisa Timbulkan Penyakit Kardiovaskular Fatal
Jika Anda mengalami gejala angin duduk, segera konsultasikan dan periksakan diri ke RS Jantung dan Pembuluh Darah Paramarta.
Anda dapat melakukan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG), treadmill test, CT scan jantung, serta angiography.
Jika hasil pemeriksaan terdiagnosis angin duduk, dokter akan menyarankan untuk melakukan PCI jantung.
PCI jantung merupakan prosedur invasif minimal untuk membuka atau melebarkan pembuluh darah koroner yang mengalami penyempitan atau penyumbatan.
Prosedur ini menggunakan kateter dengan balon atau stent untuk membuka penyempitan dan meningkatkan aliran darah ke jantung.
Tentunya, prosedur ini dilaksanakan oleh dokter serta tenaga medis yang profesional dan berpengalaman.***
Sumber foto: Freepik/Stockking
Artikel ini telah ditinjau oleh
dr. Glen Glady Prakasa
dr. Umum RS Jantung dan Pembuluh Darah PARAMARTA
Kunjungi RS Jantung dan Pembuluh Darah PARAMARTA
Jl. Soekarno Hatta No. 581 Bandung 40275 Indonesia
KAMI MELAYANI PEMERIKSAAN DETEKSI DINI PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
Akses https://rsjpparamarta.com/layanan-medical-check-up.html untuk mendapatkan informasi paket pemeriksaan kesehatan sesuai dengan kebutuhan Anda.
Atau download aplikasi MyParamarta di Google Store untuk berkonsultasi dengan Dokter