Jantung berdebar secara tidak wajar atau dalam istilah medis disebut dengan palpitasi merupakan kondisi yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.
Kondisi ini menyebabkan tubuh menjadi tidak nyaman serta memicu timbulnya rasa khawatir.
Kondisi palpitasi menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan tidak beraturan yang mana baru disadari penderitanya saat dalam keadaan tenang atau beristirahat.
Baca juga: Olahraga Berlebihan Bisa Sebabkan Detak Jantung Tidak Normal? Ini Faktanya
Beberapa gejala palpitasi jantung yang dirasakan oleh para penderita adalah sebagai berikut:
Meskipun palpitasi jantung berisiko diderita oleh setiap orang, namun kondisi medis ini lebih sering terjadi pada pasien dengan riwayat kesehatan berikut:
Berbagai Penyebab Palpitasi Jantung
Meski sering dianggap masalah sepele, tapi kondisi ini dapat menjadi pertanda bahwa jantung sedang mengalami masalah serius.
Oleh karena itu, Para Sobat wajib mengetahui beberapa penyebab umum palpitasi jantung berikut ini:
1. Stres yang tidak dikelola dengan baik
Tubuh mengeluarkan hormon adrenalin saat sedang stres sehingga membuat jantung berdebar lebih cepat.
Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh faktor psikologis lainnya seperti kecemasan berlebih, ketakutan, depresi, hingga serangan panik.
2. Konsumsi kafein, alkohol, dan nikotin berlebihan
Kafein, alkohol, dan nikotin yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat sehingga efek palpitasi dapat cepat terasa.
Untuk alkohol, mengkonsumsinya secara berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan yang jika tidak dibatasi dapat mengganggu kehidupan sehari-hari penggunanya.
3. Kondisi medis tertentu
Beberapa kondisi medis tertentu yang dapat menyebabkan palpitasi jantung yaitu asma, aritmia, hipertiroidisme, hipertensi, anemia, serta dehidrasi.
Tak hanya itu, palpitasi jantung juga dapat dialami oleh orang yang memiliki riwayat serangan jantung dan penyakit jantung.
4. Penggunaan obat-obatan tertentu
Palpitasi jantung juga dapat disebabkan oleh efek stimulan akibat penggunaan obat-obatan tertentu yang mengandung dekongestan seperti pseudoephedrine.
Obat-obatan lainnya yang dapat menyebabkan palpitasi jantung yaitu antibiotik, antidepresan, antihipertensi, dan pil diet.
5. Perubahan hormon
Wanita beresiko besar terkena palpitasi jantung karena kerap mengalami perubahan hormon estrogen dan progesteron.
Fase perubahan hormon tersebut terjadi saat mengalami menstruasi, hamil, menyusui, hingga menopause yang memicu terjadinya palpitasi jantung.
6. Olahraga berat
Palpitasi Juga dapat dipicu oleh aktivitas fisik yang terlalu berat dan intens sehingga menyebabkan kinerja jantung menjadi lebih keras.
Untuk mencegah palpitasi jantung, disarankan untuk melakukan olahraga atau aktivitas fisik yang sesuai dengan kapasitas tubuh.
Apakah Palpitasi Jantung Bisa Dicegah?
Satu-satunya cara untuk mencegah diri terkena palpitasi jantung adalah dengan menghindari berbagai faktor pemicunya berikut ini:
Baca juga: Jadi Gejala Umum Penderita, Kenali Ciri Nyeri Dada Akibat Penyakit Jantung
Setelah mengetahui faktor pemicunya, Para Sobat diharapkan melakukan tindakan pencegahan untuk terhindar dari palpitasi jantung
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin agar kondisi jantung tetap dapat tetap terkontrol.
Jika Para Sobat mengalami gejala gangguan jantung, segera lakukan pemeriksaan kesehatan ke RS Jantung dan Pembuluh Darah Paramarta.
RS Jantung dan Pembuluh Darah Paramarta melayani pemeriksaan kesehatan CT scan jantung, MCU jantung, EKG, treadmill test, echocardiography, dan angiography.
Berbagai pemeriksaan tersebut dapat menjadi langkah pencegahan untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung.***
Sumber foto: Freepik/stefamerpik
Artikel ini telah ditinjau oleh
dr. Glen Glady Prakasa
dr. Umum RS Jantung dan Pembuluh Darah PARAMARTA
Kunjungi RS Jantung dan Pembuluh Darah PARAMARTA
Jl. Soekarno Hatta No. 581 Bandung 40275 Indonesia
KAMI MELAYANI PEMERIKSAAN DETEKSI DINI PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
Akses https://rsjpparamarta.com/layanan-medical-check-up.html untuk mendapatkan informasi paket pemeriksaan kesehatan sesuai dengan kebutuhan Anda.
Atau download aplikasi MyParamarta di Google Store untuk berkonsultasi dengan Dokter.